Pengaruh Situasi
dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk
waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan
karakteristik obyek. Situasi Konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang
menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu
dan tempat tertentu. Ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu:
- Lingkungan Fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang
meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang
ada di sekeliling konsumen.
- Lingkungan Sosial
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
- Waktu
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen. - Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri. - Suasana HatiSuasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi
- Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
A. Jenis-Jenis Situasi Konsumen:
1. Situasi Konsumen
Situasi
komunikasi dapat didefinisikan sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada
komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi
percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti
wiraniaga atau sesame konsumen. Komunikasi non pribadi akan dilibatkan sprektum
luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi
konsumen misalnya laporan konsumen.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televise. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam kontes ini sejumlah karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan iklan.Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu iklan muncul.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televise. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam kontes ini sejumlah karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan iklan.Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu iklan muncul.
2.
Situasi Pembelian
Situasi
pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa.
Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana,
pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi
pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan harga
yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan dibioskop atau stadion baseball.
Pengaruh situasi dapat diwujudkan diri dalam bermacam jenis cala selam situasi
pembelian, beberapa bentuk utama dideskripsikan berikut ini :
·
Lingkungan informasi
mengacu pada keseluruhan jajaran data yang berkaitan dengan produk yang
tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan menjadi determinan
penting dari perilaku pasar ketika konsumen terlibat didalam semacam bentuk
pengambilan keputusan non kebiasaan. Sebagian dari karakteristik lingkungan
yang utama mencakupi ketersediaan informasi, jumlah beban informasi, dan cara
dimana informasi disajikan dan diorganisasikan.
·
Kesediaan informasi
sangat penting. Tidak adanya informasi mengenai kinerja dari merek yang
bersaing mengenai beberapa sifat akan menghalangi pemakaian informasi tersebut
selama pengambilan keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan bergantung
kepada kemampuan konsumen mendapatkan kembali informasi dari ingatan.
·
Beban informasi dari
lingkungan pilihan ditentukan oleh jumlah alternative pilihan dan jumlah sifat
peralternatif, kenaikan dalam jumlah alternative pilihan mengubah jenis kaidah
keputusan yang digunakan konsumen selama mengambil keputusan.
·
Format informasi
yaitu cara dimana informasi disusun. Dapat pula memperngaruhi perilaku
konsumen. Pemakaian informasi harga satuan ini oleh konsumen mungkin bergantung
kepada bagaimana informasi itu disusun.
·
Bentuk informasi
adalah penilaian produk numeris, memungkinkan konsumen mentaksir dengan lebih
mudah perbedaan diatantara banyak produk. Sebagai akibatnya, konsumen lebih
cenderung membandingkan merek atas dasar sifat demi sifat ketika informasi
merek disajikan dalam bentuk numeris ketimbang semantic. Lingkungan eceran adalah
sifat fisik dari lingkungan eceran, kerap kali diacu sebagai store
atmospherics, sangat menarik bagi para pemasar karena dua alasan mendasar.
Pertama, berbeda dengan banyak pengaruh situasi yang berbeda di luar kendali.
Kedua, pengaruh ini dibidikan kepada konsumen tepat ditempat yang benar didalam
toko.
·
Musik adalah konsumen
akan merasa nyaman jika membeli dengan adanya musik karena membuat semangat
para pembeli semakin meningkat. Dan banyak yang dating untuk kembalinlagi ke
toko mereka.
·
Tata ruang dan lokasi
didalam toko dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan konsumen mengadakan
kontak dengan produk.
·
Warna adalah sumber
pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen. Warna yang
hangat, seperti merah dan kuning, tampak lebih efektif pada orang yang menarik
fisik, dibandingkan dengan warna yang lebih sejuk seperti hijau dan biru.
·
Bahan POP (
point-of-purchase ) atau bahan di tempat penjualan dapt berfungsi sebagai
stimulus yang sangat kuat. Peragaan dan tanda dapat meningkatkan kemungkinan
menarik perhatian konsumen.
·
Wiraniaga adalalah
potensi untuk memperngaruhi konsumen selama berbelanja dapat dipengaruhi secara
kuat oleh staf garis depan pengecer.
·
Kesesakan adalah
aspek luar dari latar eceran yang mungkin memperngaruhi perilaku berbelanja
adalah tingkat kesesakan yang dirasakan yang disebabkan oleh kepadatan orang
yang berbelanja didalam toko.
·
Pengaruh waktu adalah
dimana situasi ini berlaku pada permintaan akan banyak produk saat musim tiba.
3. Situasi Pemakaian
Jenis
selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana mengacu pada
latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi pembelian dan
pemakaian sebenarnya sama , tetapi konsumsi prosuk kerap kali terjadi didalam
latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana
produk diperoleh.
B. Interaksi Orang-Situasi
Sacara implisit mengasumsikan bahwa
semua konsumen berespons dengan cara yang sama terhadap situasi tertentu.
Namun, kenyataannya tidak harus demikian. Walaupun sebagaian konsumen mungkin
sangat dipengaruhi oleh variasi situasi, yang lain mungkin sering terbukti agar
tidak peka.
Ide bahwa konsumen tidak
homogeny dalam respons mereka trehadap faktor situasi memiliki implikasi
penting untuk pemangsaan pasar. Karena kosumen yang berbeda mungkin mencari
manfaat produk yang berbeda, yang dapat berubah melintasi situasi pemakaian
yang berbeda, diskon berargumen bahwa pemasar mungkin kerap perlu
menggunakan pemangsaan orang-situasi. Ini adalah manfaat yang
seharusnya disampaikan oleh produk dalam membujuk pangsa pasar orang-situasi
yang spesifik. Selain itu, beberapa pangsa orang-situasi mencari manfaat yang
unik (misalnya, lation musim dingin dengan wangi-wangian untuk pemain ski
wanita). Pabrik suntan yang tertarik untuk menargetkan wanita dewasa berkulit
hitam yang menggunakan produk tersebut sewaktu bermain ski, misalnya, harus
menyertakan bahan yang akan memberikan perlindungan khusus sinar matahari dan
cuaca, formula antibeku, dan wangi-wangian parfum musim dingin yang menarik
bagi wanita.
C. Pengaruh Situasi Tidak Terduga
Pemasar kadang bertanya kepada
konsumen target mengenai maksud pembelian mereka untuk ,meramalkan permintaan
produk pada masa datang. Walaupun maksud pembelian dapat, dalam kondisi yang
tepat, besifat prediktif mengenai perilaku masa datang, satu ancaman besar
terhadap daya prediktif mereka adalah gangguan yang disebabkan oleh pengaruh
situasi yang tak terduga. Sebagai contoh, seorang konsumen mungkin sepenuhnya
mengantisipasikan pembelian merek kripik kentang tertentu selama kunjungan yang
berikutnya ke toko makanan. Namun, maksud pembelian ini mungkin tidak terpenuhi
bila produk tersebut habis atau bila ada ada merek lain dengan kualitas sama
dijual di sana. Sebaliknya, seorang konsumen mungkin tidak berminat untuk
membeli suatu produk sewaktu disurvai pada waktu tertentu. Namun, pembelian
berikutnya mungkin terjadi karena semacam kejadian yang tidak diantisipasikan
(misalnya, orang yang bukan peminum kopi membeli kopi untuk orangtuanya yang
suka minum kopi).
Dari prespektif pemasaran, pokok
penting di sini secara sederhana adalah bahwa orang harus mengenali potensi
pengaruh situasi yang tak terduga dapat merusak keakuratan ramalan yang
didasarkan pada maksud pembelian. Walaupun lerap diharapkan bahwa efek seperti
ini akan cenderung diseimbangkan (yaitu, jumlah pelanggan yang hilang karena
pengaruh situasi yang tak terduga akan diimbangi oleh jumlah yang didapat
karena alasan yang sama), kenyataannya mungkin tidak demikian.
Sumber
:
Ø James F. Engel, Roger D. Blackwell,
Paul W. Miniard. (1994). Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta :
Penerbit Binarupa Aksara.
Ø http://fachruramadhan.blogspot.com/2012/11/pengaruh-situasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar