Minggu, 20 November 2011

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Berbagai cobaan datang,bisa berupa derita ataupun bahagia , dan sesuai dengan manusia itu sendiri bagamaina cara menyikapinya serta menanggapinya.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Sikap yang timbul dapat berupa sikap positf atau negatif.Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak berbahagia sikap kecewa,tidak bahagia,putus asa ingin bunuh diri.Sebaliknya sikap positif menimbulkan mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitan melainkan perjuangan utuk membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan ituh hanyalah bagian dari kehidupan.
Jadi positif saja dan selalu berfikir jernih dengan setiap peristawa atau kejadian-kejadian yang kita alami. Tidak selalu penderitaan akhir dari segalanya,dengan derita kita bisa lebih bersemangat dan pantang menyerah dalam menjalani hidup ini. Anggap saja derita adalah sebuah proses untuk kita dalam menjalankan hidup ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Penderitaan juga dapat menular dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih satu saudara kandung atau orang terdekat. Mungkin saja ada hikmah dibalik itu semua ,jika kita bisa lihat sisi positifnya.

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan suatu bentuk usaha untuk membuktikan atau mengerjakan sesuatu dengan penuh rasa ikhlas. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Maka dari itu manusia dan tanggung jawab saling berhubungan. Dan tanggung jawab bila tidak dijalankan akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Tanggung jawab harus segera dijalankan,sebab bila tidak dijalankan akan menjadi tunggangan bagi yang menerimanya dan beresiko tinggi ,sebab seseorang itu dipercaya untuk menjalankannya,tetapi malah melalaikan, akan berdampak buruk ,yaitu ia tidak akan mudah dipercayai oleh orang lain. Sebab sesuatu yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya malah diabaikan. Tanggung jawab biasanya mengacu pada gagasan bahwa seseorang memiliki kewajiban moral dalam situasi tertentu. Mematuhi kewajiban moral, kemudian, menjadi alasan untuk hukuman dibenarkan. Banyak sekali macam-macam tanggung jawab yaitu , tanggung jawab terhadap diri sendiri , tanggung jawab terhadap Allah SWT. ,tanggung jawab terhadap orang tua, tanggung jawab terhadap sesama, dan lainnya.

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaiman kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Setiap individu bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citannya terlebih dengan apa yang selama ini dia sangat impikan. Dari mulai anak-anak ,remaja, hingga dewasa, cita-cita yang diimpikan atau pandangan hidup yang ada pada diri ,pasti berubah-ubah.
Dengan mimpi itu dapat menjadi semangat kita untuk menjadi pribadi yang kuat, tangguh dan semangat mengejar cita-cita. Untuk mencapai sebuah tujuan dan cita-cita, banyak sekali rintangan dan hambatan yang harus kita lalui, diantaranya adalah masalah-masalah yang ada pada kehidupan, janganlah cepat menyerah pada keadaan, maju terus pantang mundur. Berpikirlah positif untuk setiap masalah yang dihadapi,karena tidaklah mudah mendapatkan apa yang kita inginkan,kita harus berjuang demi mendapatkannya, rela berkorban demi mendapatkannya. Karena orang sukses juga semuanya berawal dari nol atau dari bawah. Teruslah motivasi diri sendiri agar kita bisa mencapai cita cita dan tujuan hidup ini. Dan juga ubahlah pola pikir kita sejak dini tentang pandangan hidup,agar ke depannya kita bisa lebih baik lagi. Pandangan hidup juga menentukan masa depan kita nantinya.