Senin, 26 November 2012

FUNGSI BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Badan usaha memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Badan usaha bagaikan jantungnya perekonomian nasional. Atau bisa disebut dengan Koperasi . Kita tahu bahwa setiap orang membutuhkan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu pula pemerintah (negara), membutuhkan barang maupun jasa untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari mana asal barang dan jasa tersebut? Tidak lain adalah dari badan usaha, karena badan usaha dengan perusahaannya merupakan rumah tangga penghasil barang dan jasa tersebut.

Khusus mengenai koperasi, peran koperasi dalam perekonomian nasional telah diatur dalam UU Koperasi No. 25 Tahun 1992 pasal 4, Adapun peran koperasi dalam perekonomian nasional adalah:
1) Membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota maupun masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
2) Ikut berperan-serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas hidup masyarakat.
3) Ikut serta memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
FUNGSI BADAN USAHA : Fungsi badan usaha mengandung arti peranan badan usaha dalam melakukan kegiatan agar dapat memberikan suatu manfaat, baik manfaat bagi badan usaha yang bersangkutan atau dalam rangka mencari keuntungan, maupun bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat dalam rangka mengonsumsi barang sehingga tercapai kepuasan. Fungsi badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi Manajemen Fungsi ini meliputi tugas-tugas yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan dalam suatu badan usaha. Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengarahan, serta pengoordinasian dan pengawasan.
2. Fungsi Operasional Fungsi operasional berupa pelaksanaan atas suatu kegiatan badan usaha dalam rangka menghasilkan keuntungan atau laba. Fungsi operasional meliputi bidang produksi, bidang pembelanjaan, bidang personalia, bidang administrasi, dan bidang pemasaran. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa badan usaha(koperasi) sebenarnya mempunyai fungsi yang sangat berperan dalam membangun negara ini. Oleh karena itu harus juga didukung dengan modal,infrastruktur yang memadai dan dorongan yang kuat dari pemerintah kalau ingin memajukan badan usaha(koperasi). Karena rata-rata yang menjalankan badan usaha itu sendiri dipersulit untuk meminjam modal. Harusnya dimudahkan dan pemerintah ikut aktif serta ikut andil dalam memajukan badan usaha untuk kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan hidup masyarakat,karena banyak sekali dampak positif serta manfaatnya bagi masyarakat,contohnya masyarakat jadi lebih mudah mendapatkan pekerjaan,karena peluang lapangan pekerjaan lebih banyak.

Sumber :
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2257714-peran-badan-usaha-dalam-perekonomian/#ixzz2DKYcw6mK

Minggu, 25 November 2012

Sudahkah UKM menjadi motor perekonomian Indonesia?

Usaha kecil dan menengah (UKM) memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan Kantor Menteri Negara untuk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menegkop & UKM), usaha-usaha kecil termasuk usaha-usaha rumah tangga atau mikro (yaitu usaha dengan jumlah total penjualan (turn over) setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar), pada tahun 2000 meliputi 99,9 persen dari total usaha-usaha yang bergerak di Indonesia. Sedangkan usaha-usaha menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara Rp. 1 Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi hanya 0,14 persen dari jumlah total usaha. Dengan demikian, potensi UKM sebagai keseluruhan meliputi 99,9 per sen dari jumlah total usaha yang bergerak di Indonesia.
Besarnya peran UKM ini mengindikasikan bahwa UKM merupakan sektor usaha dominan dalam menyerap tenaga kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan BPS (2000), pad a tahun 1999 usaha-usaha kecil (termasuk usaha rumah tangga) mempekerjakan 88,7 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia., sedangkan usaha menengah mempekerjakan sebanyak 10,7 persen. Ini berarti bahwa UKM mempekerjakan sebanyak 99,4 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia. Disamping ini nilai tambah bruto total yang dihasilkan usaha-usaha kecil secara keseluruhan meliputi 41,9 per sen dari Produk Domestik Bruto (POB) Indonesia pad a tahun 1999, sedangkan usaha-usaha menengah secara keseluruhan menghasilkan 17,5 persen dari POB (Iihat juga Thee Kian Wie, 2001).
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa UKM ini mempunyai peluang atau kesempatan untuk lebih berkembang dan maju.Serta dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi diIndonesia. Oleh karena itu pemerintah seharusnya lebih peka dan lebih memperhatikan lagi perkembangan UKM diIndonesia ini.misalnya dengan menambahkan modal dan tidak mempersulit para pejalan UKM dalam meminjam modal untuk perluasan usahanya,karena dengan meningkatnya UKM ini dapat membuka peluang pengangguran lebih sedikit terjadi,karena dengan adanya UKM peluang lapangan pekerjaan lebih banyak. Hal ini sulit terjadi juga bila pemerintah tidak mendukung Usaha Kecil Menengah ini,karena peran pemerintah besar sekali terhadap jalannya UKM diIndonesia


Sumber :
http://www.smecda.com/deputi7/file_infokop/edisi%2023/CARUNYA%20MULYA.8.

Minggu, 28 Oktober 2012

Koperasi sangat berperan dalam kegiatan ekonomi


Kata Koperasi sudah tidak asing lagi kita dengar. Istilah usaha bersama yang dikenal sehari-hari diartikan sebagai memusatkan operasi kegiatan ekonomi ke dalam satu wadah yang disebut koperasi, bukan dalam arti bisnis bersama untuk mencari keuntungan atas pendayagunaan modal bersama. Artinya, di dalam koperasi pengadaan atau pembelian maka seluruh anggota memusatkan operasi pengadaan atau pembelian barang/jasa ke dalam koperasi, dan tidak dilakukan sendiri secara individual. Begitu pula dalam hal koperasi penjualan atau pemasaran, maka oeprasi penjualan atau pemasaran dipusatkan ke dalam koperasi.
Dalam bidang ekonomi peranan koperasi sangat membantu ,yaitu sebagai berikut :

1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya.
2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya.
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
8. Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi
9. Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Di zaman sekarang ini, semua kebutuhan baik yang harus dipenuhi maupun yang tidak harus dipenuhi semuanya menunjak mahal harganya dan semakin lama semakin susah untuk dipenuhi. Maka kehadiran Koperasi ditengah-tengah masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi beban pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian negara.
Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena, mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian , nelayan yang memerlukan alat – alat pelayaran , serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bias meminjamkan modal kepada koperasi. Jadi koperasi sangatlah membantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat dan anggotanyanya. Serta berperan besar untuk memajukan perekonomian masyarakatnya. Dan dengan demikian kemungkinan pengangguran akan lebih sedikit terjadi.

Selasa, 23 Oktober 2012

Peran UKM terhadap perekonomian nasional

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta Departemen Koperasi dan UKM. Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir di semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri.

Dengan adanya kebijakan dan dukungan yang lebih besar seperti perijinan, teknologi, struktur, manajemen, pelatihan dan pembiayaan, UKM diharapkan dapat berkembang pesat. Perkembangan UKM diharapkan dapat bersaing sehat dengan pasar besar di tengah bebasnya pasar yang terjadi saat ini. Selain itu, UKM dapat diharapkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan sehingga terciptanya kekompetitifan dan stabilitas perekonomian Indonesia yang baik.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang luas dan lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan membantu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan berat, karena semakin terbukanya pasar di dalam negeri, maupun ancaman bagi UKM dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar akibat dampak dari globalisasi. Oleh karena itu perlunya pembinaan dan pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat tepat untuk mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian UKM diharapkan dapat tercapai di masa yang akan datang. Dengan berkembangnya perekonomian rakyat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakatnya, membuka peluang kesempatan kerja bagi masyarakat yang menganggur dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan.

Pengembangan Sektor UKM

Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang serta bersaing diluar sana.
Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat melangkah bersama-sama dengan Pemerintah. Selain Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.
Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini kerap menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi.Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi.

Permasalahan yang Dihadapi UKM
Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain meliputi:

A. Faktor Internal
  • Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
  • Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
  • Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
  • Mentalitas Pengusaha UKM
  • Kurangnya Transparansi

B. Faktor Eksternal
  • Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
  • Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
  • Pungutan Liar
  • Implikasi Otonomi Daerah
  • Implikasi Perdagangan Bebas
  • Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
  • Terbatasnya Akses Pasar
  • Terbatasnya Akses Informasi


Langkah yang Dapat Ditempuh
Berikut langkah-langkah yangperlu dilakukan untuk memperbaiki dan mendukung ukm agar lebih maju :
1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
2. Bantuan Permodalan Pemerintah perlu memperluas skema kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura. Pembiayaan untuk UKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
3. Perlindungan Usaha Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).
4. Pengembangan Kemitraan Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antar UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Selain itu, juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian, UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
5. Pelatihan Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
6. Membentuk Lembaga Khusus Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UKM.
7. Memantapkan Asosiasi Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara lain dalam pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.
8. Mengembangkan Promosi Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu, perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.
9. Mengembangkan Kerjasama yang Setara Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.
10. Mengembangkan Sarana dan Prasarana Perlu adanya pengalokasian tempat usaha bagi UKM di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat menambah potensi berkembang bagi UKM tersebut.

Sumber :
http://nationalbankingforum.blogspot.com/2011/09/peran-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.html
http://kampus.okezone.com/read/2010/09/01/367/368960/peran-ukm-dalam

Kamis, 11 Oktober 2012

Koperasi Mewujudkan Kebersamaan


Membangun sistem Perekonomian Pasar yang berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar. Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada Pemerintah.
Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. Bahkan cukup banyak contoh bukti keberhasilan koperasi dalam membangun posisi tawar bersama dalam berbagai konstelasi perundingan, baik dalam tingkatan bisnis mikro hingga tingkatan kesepakatan internasional.
Koperasi sejak kelahiranya disadari sebagai suatu upaya untuk menolong diri sendiri secara bersama-sama. Oleh karena itu dasar "self help and cooperation" atau "individualitet dan solidaritet" selalu disebut bersamaan sebagai dasar pendirian koperasi. Sejak akhir abad yang lalu gerakan koperasi dunia kembali memperbaharui tekadnya dengan menyatakan keharusan untuk kembali pada jati diri yang berupa nilai-nilai dan nilai etik serta prinsip-prinsip koperasi, sembari menyatakan diri sebagai badan usaha dengan pengelolaan demoktratis dan pengawasan bersama atas keanggotaan yang terbuka dan sukarela. Krisis ekonomi telah meninggalkan pelajaran baru, bahwa ketika Pemerintah tidak berdaya lagi dan tidak memungkinkan untuk mengembangkan intervensi melalui program yang dilewatkan koperasi justru terkuak kekuatan swadaya koperasi.
Di bawah arus rasionalisasi subsidi dan independensi perbankan ternyata koperasi mampu menyumbang sepertiga pasar kredit mikro di tanah air yang sangat dibutuhkan masyarakat luas secara produktif dan kompetitif. Namun demikian karakter koperasi Indonesia yang kecil-kecil dan tidak bersatu dalam suatu sistem koperasi menjadikannya tidak terlihat perannya yang begitu nyata bagi masyarakatnya. Koperasi juga belum begitu menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Lingkungan keterbukaan dan desentralisasi memberi tantangan dan kesempatan baru membangun kekuatan swadaya koperasi yang ada menuju koperasi yang sehat dan kokoh bersatu.
Menyambut pengeseran tatanan ekonomi dunia yang terbuka dan bersaing secara ketat, gerakan koperasi dunia telah menetapkan prinsip dasar untuk membangun tindakan bersama. Tindakan bersama tersebut terdiri dari tujuh garis perjuangan sebagai berikut :
  • 1. koperasi akan mampu berperan secara baik kepada masyarakat ketika koperasi secara benar berjalan sesuai jati dirinya sebagai suatu organisasi otonom, lembaga yang diawasi anggotanya dan bila mereka tetap berpegang pada nilai dan prinsip koperasi;
  • 2. Potensi koperasi dapat diwujudkan semaksimal mungkin hanya bila kekhususan koperasi dihormati dalam peraturan perundangan;
  • 3. Koperasi dapat mencapai tujuannya bila mereka diakui keberadaannya dan aktifitasnya;
  • 4. Koperasi dapat hidup seperti layaknya perusahaan lainnya bila terjadi "fair playing field";
  • 5. Pemerintah harus memberikan aturan main yang jelas, tetapi koperasi dapat dan harus mengatur dirinya sendiri di dalam lingkungan mereka (self-regulation);
  • 6. Koperasi adalah milik anggota dimana saham adalah modal dasar, sehingga mereka harus mengembangkan sumberdayanya dengan tidak mengancam identitas dan jatidirinya, dan;
  • 7. Bantuan pengembangan dapat berarti penting bagi pertumbuhan koperasi, namun akan lebih efektif bila dipandang sebagai kemitraan dengan menjunjung tinggi hakekat koperasi dan diselenggarakan dalam kerangka jaringan.

Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Pelaku ekonomi adalah orang atau badan yang melakukan kegiatan ekonomi. Pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga keluarga, perusahaan, negara, masyarakat luar negeri, dan koperasi.
Rumah tangga keluarga melakukan kegiatan ekonomi berupa kegiatan produksi yaitu menyediakan faktor-faktor produksi dan kegiatan konsumsi yaitu mengonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan rumah tangga keluarga.
Perusahaan sebagai pelaku ekonomi berperan dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
  • - Pelaku produksi: menghasilkan barang produksi.

  • - Pelaku konsumsi: mengonsumsi bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, mesin, dan sebagainya.

  • - Pelaku distribusi: menyalurkan barang-barang hasil produksi.


Koperasi sebagai pelaku ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Bidang usaha koperasi antara lain

kegiatan konsumsi, produksi, pemasaran, kredit (simpan pinjam), dan jasa.
Sumber :
http://gitarachmawati.blogspot.com/2011/11/peranan-koperasi-dalam-perekonomian.html


Pengertian koperasi
Koperasi adalah suatu badan yang mengelola kegiatan usaha.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang per orang atau badan – berlandaskan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Kegiatan usaha koperasi, merupakan penjabaran dari Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 ayat (1).
Dengan adanya penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai guru perekonomian nasional, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.
Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota. Maka dari itu koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan menjalankan prinsip-perinsip koperasi beserta kaedah-kaedah ekonomi.

Tujuan dan manfaat koperasi
Koperasi memiliki tujuan dalam pembentukannya.
Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
  • a. Memajukan kesejahteraan anggota
  • b. Memajukan kesejahteraan masyarakat
  • c. Membangun tatanan ekonomi nasional

Dengan adanya koperasi kebutuhan para anggota dapat dengan mudah diperoleh di koperasi. Dan dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Serta memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional. Adapun manfaat yang diperoleh oleh para anggotanya yaitu :
  • a. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha

  • b. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong

  • c. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab

  • d. Anggota dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

  • e. Anggota dapat meminjam uang pada koperasi untuk modal usaha.

Fungsi dan peran koperasi adalah :
  • a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

  • b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kwalitas kehidupan manusia dan masyarakat.

  • c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

  • d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sumber :
http://sarahqhy.blogspot.com/2011/11/peranan-koperasi-dalam-perekonomi.html
Bentuk dan Jenis Koperasi

Jenis Koperasi menurut fungsinya :
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.

Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja :
  • • Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.

  • • Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.

Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
  • o koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer

  • o gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

  • o induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi


Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya :
  • • Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.

  • • Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.


Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan begitu pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

Kamis, 26 April 2012

Noun Clauses

A clause is a group of words that contain a subject and a verb. Clauses can take the place of different parts of speech.
For instance, you are probably familiar with adjective clauses. The man, who looked sleepy, sat down. Who looked sleepy is an adjective clause. It is taking the place of an adjective. An adjective is used to describe nouns and so do adjective clauses. We could re-write the sentence with an adjective. The sleepy man sat down.
Similarly, a noun clause can take the place of a noun. This lesson will explain noun clauses, give examples of noun clauses, and then provide several quizzes to practice forming noun clauses.
Noun Clauses - Explanations & Examples vThere are three basic types of noun clauses. These types are 1) noun clauses that start with a question word (where, how, who, when, why), 2) noun clauses that start with whether or if, and 3) noun clauses that start with that.

1. Noun Clauses that Start with a Question Noun clauses that start with a question are usually used to answer a question. The following examples should better explain this.
  • • Where does Sarik live?
I don't know where Sarik lives. "where Sarik lives" is a noun clause. We could answer this question without a noun clause by saying the following. I don't know Sarik's address. The noun phrase, Sarik's address, replaces with the noun clause, where Sarik lives.
  • • What time is it?
I don't know what time it is. "what time it is" is a noun clause. We could answer this question without a noun clause by saying the following. I don't know the time. In this case, the noun phrase, the time, replaces the noun clause, what time it is.

2. Noun Clauses that Start with Whether or If Noun clauses that start with whether or if are used to answer yes/no type questions. Whether and if are usually interchangeable. The following examples should better explain this.
  • • Does Judy own a Honda?
I don't know if Judy owns a Honda. "if Judy owns a Honda" is a noun clause. We could answer this question without a noun clause by saying the following. I don't know the answer. In this case, the noun phrase, the answer, replaces the noun clause, if Judy owns a Honda.
  • • Will Sadine be at work on Friday?
I don't know whether Sadine will be at work on Friday. "whether Sadine will be at work on Friday" is a noun clause. We could answer this question without a noun clause by saying the following. I don't know the answer. In this case, the noun phrase, the answer, replaces the noun clause, whether Sadine will be at work on Friday.

3. Noun Clauses that Start with That. Noun clauses that start with that are used to answer questions in which person who is answering is thinking, giving an opinion, or using a mental activity verb. The following examples should better explain this.
  • • Is Dr. Elimelech a good instructor?
I think that Dr. Elimelech is a good instructor. "that Dr. Elimelech is a good instructor" is a noun clause. This noun clause could be omitted by saying the following. I think so.
  • • Do you know the location of an ATM?

I believe that there is an ATM in the supermarket. "that there is an ATM in the supermarket" is a noun clause. Most of the time, native speakers will drop the word that. It is perfectably acceptable to say the following.
I think that Dr. Elimelech is a good instructor. OR I think Dr. Elimelech is a good instructor. I believe that there is an ATM in the supermarket. OR I believe there is an ATM in the supermarket.
http://esl.lbcc.cc.ca.us/eesllessons/nounclauses/nounclause.htm

Question :
1)He said that he would not go.
2)That he is not interested in the offer is known to us.
3)She said that he was not feeling well.
4)It was fortunate that he was present.
5)I don’t know where he has gone.
6)He asked whether the servant had polished his shoes.
7)The news that he is alive has been confirmed.
8)The report that only ten persons were killed in the riots is not true.
Answer :
1)Here the noun clause ‘that he would not go’ is the object of the verb said.
2)Here the noun clause ‘that he is not interested in the offer’ is the subject of the verb is.
3)Here the noun clause ‘that he was not feeling well’ is the object of the verb said.
4)Here the noun clause ‘that he was present’ is in apposition to the pronoun it.
5)Here the noun clause ‘where he has gone’ is the object of the verb know.
6)Here the noun clause ‘whether the servant had polished his shoes’ is the object of the verb asked.
7)Here the noun clause ‘that he is alive’ is in apposition to the noun news.
8)Here the noun clause ‘that only ten persons were killed in the riots’ is in apposition to the noun report.

Conjunction

Definition
Some words are satisfied spending an evening at home, alone, eating ice-cream right out of the box, watching Seinfeld re-runs on TV, or reading a good book. Others aren't happy unless they're out on the town, mixing it up with other words; they're joiners and they just can't help themselves. A conjunction is a joiner, a word that connects (conjoins) parts of a sentence.
You can use a conjunction to link words, phrases, and clauses, as in the following example:
  • I ate the pizza and the pasta.
  • Call the movers when you are ready.

Co-ordinating Conjunctions
You use a co-ordinating conjunction ("and," "but," "or," "nor," "for," "so," or "yet") to join individual words, phrases, and independent clauses. Note that you can also use the conjunctions "but" and "for" as prepositions. In the following sentences, each of the highlighted words is a co-ordinating conjunction:
  • Lilacs and violets are usually purple.
In this example, the co-ordinating conjunction "and" links two nouns.
  • This movie is particularly interesting to feminist film theorists,for the screenplay was written by Mae West.
In this example, the co-ordinating conjunction "for" is used to link two independent clauses.
  • Daniel's uncle claimed that he spent most of his youth dancing on rooftops and swallowing goldfish.
Here the co-ordinating conjunction "and" links two participle phrases("dancing on rooftops" and "swallowing goldfish") which act as adverbsdescribing the verb "spends." Subordinating Conjunctions A subordinating conjunction introduces a dependent clause and indicates the nature of the relationship among the independent clause(s) and the dependent clause(s). The most common subordinating conjunctions are "after," "although," "as," "because," "before," "how," "if," "once," "since," "than," "that," "though," "till," "until," "when," "where," "whether," and "while." Each of the highlighted words in the following sentences is a subordinating conjunction:
  • After she had learned to drive, Alice felt more independent.
The subordinating conjunction "after" introduces the dependent clause "After she had learned to drive."
  • If the paperwork arrives on time, your cheque will be mailed on Tuesday.
Similarly, the subordinating conjunction "if" introduces the dependent clause "If the paperwork arrives on time."
  • Gerald had to begin his thesis over again when his computer crashed.
The subordinating conjunction "when" introduces the dependent clause "when his computer crashed."
  • Midwifery advocates argue that home births are safer because the mother and baby are exposed to fewer people and fewer germs.
In this sentence, the dependent clause "because the mother and baby are exposed to fewer people and fewer germs" is introduced by the subordinating conjunction "because." Correlative Conjunctions Correlative conjunctions always appear in pairs -- you use them to link equivalent sentence elements. The most common correlative conjunctions are "both...and," "either...or," "neither...nor,", "not only...but also," "so...as," and "whether...or." (Technically correlative conjunctions consist simply of a co-ordinating conjunction linked to anadjective or adverb.) The highlighted words in the following sentences are correlative conjunctions:
  • Both my grandfather and my father worked in the steel plant.
In this sentence, the correlative conjunction "both...and" is used to link the two noun phrases that act as the compound subject of the sentence: "my grandfather" and "my father".
  • Bring either a Jello salad or a potato scallop.
Here the correlative conjunction "either...or" links two noun phrases: "a Jello salad" and "a potato scallop."
  • Corinne is trying to decide whether to go to medical school orto go to law school.
Similarly, the correlative conjunction "whether ... or" links the twoinfinitive phrases "to go to medical school" and "to go to law school."
  • The explosion destroyed not only the school but also the neighbouring pub.
In this example the correlative conjunction "not only ... but also" links the two noun phrases ("the school" and "neighbouring pub") which act as direct objects. Note: some words which appear as conjunctions can also appear as prepositions or as adverbs.

http://www.writingcentre.uottawa.ca/hypergrammar/conjunct.html

Question :
1. I like chicken..............not fish
2. ..........it rains on Sunday, I will not be able to drive.
3. I like both dogs .........rabbits.
4. The items are on sale in the local store........not online.
5. Neither my mother ......my father will be able to attend the party on Sunday.
6. Lucky was late to the party.......his car broke down on the highway.

Answers :
1. I like chicken but not fish
2. If it rains on Sunday, I will not be able to drive
3. I like both dogs and rabbits. Both is a correlative conjunction and must be accompanied by “and.”
4. The items are on sale in the local store but not online
5. Neither my mother nor my father will be able to attend the party on Sunday. Nor is a correlative conjunction with neither.
6. Lucky was late to the party because his car broke down on the highway

Rabu, 11 April 2012

About Hobby

Hobby is an activity that most preferred by the person and often becomes a habit. many interesting and diverse hobby type, but depending on the demand by the people themselves. Like me, my hobbies are listening music, reading novels, sometimes I like to exercise, are like playing badminton and swimming. With a hobby we can also add insight, for example, just read, with reading, we can increase our knowledge. Sports, too, makes the body become fit and healthy.
Every hobby has the benefit of each. Depends also from the hobby. Hobbies can also relieve fatigue, saturation and so on. due to the activity or activities that we love we will feel the burden that we feel lost. Each person also has a variety of hobbies. hobby can also lead us in a better life, like the material. For example, our hobbies to make cakes, and it was also delicious. We can make a cake shop and published in various media, like newspapers or the Internet may be. A good hobby can lead to good habits, so it all depends on each person's hobby. especially now that science increasingly sophisticated technology and knowledge, as well as people who are more intelligent.
Lots of people are wrong to use his expertise into a crime. From there the chance to form a hobby. Hobbies can also make people forget the time and addictions, such as playing games. Hobbies aims to fulfill the wishes and have fun. Collection of its kind that is like, make things, fix, play and education. The point is a hobby that can add more fun, spare time, can increase knowledge, and much more. A lot of usefulness in everyday life, do not use it, of course there were also disadvantages. A few reviews of this hobby, may be useful.

Minggu, 01 April 2012

Direct and indirect speech


There two ways to convey a message of a person, or the words spoken by a person to other person.
1. Direct speech
2. Indirect speech
Suppose your friend whose name is John tells you in school, “I will give you a pen”. You come to home and you want to tell your brother what your friend told you. There are two ways to tell him.

Direct speech: John said, “I will give you a pen”. Indirect Speech: John said that he would give me a pen.

In direct speech the original words of person are narrated (no change is made) and are enclosed in quotation mark. While in indirect speech some changes are made in original words of the person because these words have been uttered in past so the tense will change accordingly and pronoun may also be changed accordingly. In indirect speech the statement of the person is not enclosed in quotation marks, the word “that” may be used before the statement to show that it is indirect speech. Indirect speech is also called reported speech because reported speech refers to the second part of indirect speech in which something has been told by a person. Reporting verb: The verb first part of sentence (i.e. he said, she said, he says, they said, she says,) before the statement of a person in sentence is called reporting verb.
Examples:
In all of the following example the reporting verb is “said”.
He said, “I work in a factory”(Direct speech)
He said that he worked in a factory.(Indirect speech)
They said, “we are going to cinema”(Direct speech)
They said that they were going to cinema.(Indirect speech)

Reported Speech.
The second part of indirect speech in which something has been told by a person (which is enclosed in quotation marks in direct speech) is called reported speech. For example, a sentence of indirect speech is, He said that he worked in a factory. In this sentence the second part “he worked in a factory” is called reported speech and that is why the indirect speech as a whole can also be called reported speech.

Fundamental rules for indirect speech.
1. Reported speech is not enclosed in quotation marks.
2. Use of word “that”: The word “that” is used as a conjunction between the reporting verb and reported speech.
3. Change in pronoun: The pronoun (subject) of the reported speech is changed according to the pronoun of reporting verb or object (person) of reporting verb (first part of sentence). Sometimes the pronoun may not change. In following example the pronoun of reported speech is “I” which will be changed in indirect speech into the pronoun (Subject) of reporting verb that is “he”.

Example:
Direct speech: He said, “I am happy”
Indirect Speech: He said that he was happy.
Direct speech: I said to him, “you are intelligent”
Indirect Speech: I said him that he was intelligent. (“You” changed to “he” the person of object of reporting verb)

1. Change in time: Time is changed according to certain rules like now to then, today to that day, tomorrow to next day and yesterday to previous day.
Examples.
Direct speech: He said, “I am happy today”
Indirect Speech: He said that he was happy that day.

1. Change in the tense of reported speech: If the first part of sentence (reporting verb part) belongs to past tense the tense of reported speech will change. If the first part of sentence (reporting verb part) belongs to present or future tense, the tense of reported speech will not change.

Examples:
-Direct speech: He said, “I am happy”
-Indirect Speech: He said that he was happy. (Tense of reported speech changed)
-Direct speech: He says, “I am happy”
-Indirect Speech: He said that he is happy. (Tense of reported speech didn’t change)

http://www.studyandexam.com/direct-indirect-speech.html


Direct and Indirect Speech
Almost all of the rules governing the changes from direct speech to indirect speech will appear commonsensical once you understand the concept. Let us look at the major points:

1. When the reporting verb is in a present or future tense, the tense of the verb in the speech is not changed, because the idea can refer to any time: Ravi will say, "I was happy in that house." (Direct) Ravi will say that he was happy in that house. (Indirect)

2. When we are reporting what we heard in the past, we need to change the tense in the speech, as there is a difference in the time. Ravi said, "My uncle is busy today." (Direct) Ravi said that his uncle was busy that day. (Indirect)

3. When the reporting verb is in past tense, the tense of the verb in the speech undergoes change as follows:
• Present tense to past tense
• Present continuous to past continuous
• Present perfect to past perfect
• Present perfect continuous to past perfect continuous
• Past tense to past perfect
• Can to could
• Will to would
• Shall to would
• May to might

4. Words expressing nearness in time or place are generally changed into related words or phrases expressing distance:
• now - then
• here - there
• ago - before
• thus - so
• today - that day
• tomorrow - the next day
• yesterday - the previous day
• last night - the night before

1. Declarative sentences
When we change a declarative sentence from direct to indirect speech, the speech is introduced by ‘that'. The reporting verb is usually changed from ‘said' to ‘told'. This change is made only when the listener is mentioned, for 'tell', unlike 'say', requires that the object immediately follow it.

2. Interrogative sentences
When we change an interrogative sentence from direct to indirect speech, the reporting verb is usually ‘asked', as a question is being reported. Unlike the direct question, in which the subject follows the verb, the indirect question sets the subject before the verb. When we have a question in direct speech which requires 'yes' or 'no' for an answer, and the question is changed to indirect speech, 'if' or 'whether' introduces the indirect question

3. Imperative Sentences
When we change an imperative sentence from direct to indirect speech, the reporting verb is 'ordered' or 'requested' or another verb which best suits the situation. The reported speech is introduced with the 'to'-infinitive of the verb used in the request or command.

4. Exclamatory Sentences
When we change an exclamatory sentence from direct to indirect speech, the reporting verb is chosen so as to convey the intensity of the speaker's feelings. The speech, just as with declarative sentences, is introduced by 'that' and exhibits the same pattern. http://www.englishforums.com/content/lessons/indirect-reported-and-direct-speech.htm

Question :
Change direct speech into indirect speech from various types !
1. Sarah said to Adit, "My school is better than yours.
2. Maya may say, "Where is your uncle?"
3. John said to his father, ‘Please stop smoking’
4. The old woman said, "What a beautiful life it has been”
5. He said, “I am happy”
6. My teacher said, "I want to help you succeed, for your father is such a nice person”
7. Sunil said to David, "Where do you sleep at night?"
8. The man said to his son, "What a magnificent shot you have made”

Answer :
1. Sarah told Adit that his school was better than hers
2. Maya may ask you where your uncle is
3. John pleaded with his father to stop smoking
4. The old woman exclaimed that it had been a beautiful life
5. He said that he was happy.
6. My teacher says that he wants to help me succeed, for my father is such a nice person
7. Sunil asked David where he slept at night
8. The man said to his son, "What a magnificent shot you have made”

Adverbial Clauses


Adverbial clause
An adverbial clause is a dependent clause that functions as an adverb. In other words, it contains a subject (explicit or implied) and a predicate, and it modifies a verb.
• I saw Joe when I went to the store. (explicit subject I)
• He sat quietly in order to appear polite. (implied subject he) According to Sidney Greenbaum and Randolph Quirk, adverbial clauses function mainly as adjuncts or disjuncts. In these functions they are like adverbial phrases, but due to their potentiality for greater explicitness, they are more often like prepositional phrases (Greenbaum and Quirk,1990):
• We left after the speeches ended. (adverbial clause)
• We left after the end of the speeches. (adverbial prepositional phrase) Contrast adverbial clauses with adverbial phrases, which do not contain a clause.
• I like to fly kites for fun. Adverbial clauses modify verbs, adjectives or other adverbs. For example:
• Hardly had I reached the station when the train started to leave the platform.
The adverbial clause in this sentence is "when the train started to leave the platform" because it is a subordinate clause and because it has the trigger word (subordinate conjunction) "when".

Kinds of adverbial clauses:
Time clauses
Common Conjunctions : when, before, after, since, while, as, as long as, until,till, etc. (conjunctions that answer the question "when?"); hardly, scarcely, no sooner, etc.
Function : These clauses are used to say when something happens by referring to a period of time or to another event.

Conditional clauses
Common Conjunctions : if, unless, lest Function : These clauses are used to talk about a possible or counterfactual situation and its consequences.

Purpose clauses
Common Conjunctions : in order to, so that, in order that
Function : These clauses are used to indicate the purpose of an action.

Reason clauses
Common Conjunctions : because, since, as, given
Function : These clauses are used to indicate the reason for something.

Result clauses
Common Conjunctions : so...that
Function : These clauses are used to indicate the result of something.

Concessive clauses
Common Conjunctions : although, though, while
Function : These clauses are used to make two statements, one of which contrasts with the other or makes it seem surprising.

Place clauses
Common Conjunctions : where, wherever, anywhere, everywhere, etc. (conjunctions that answer the question "where?")
Function : These clauses are used to talk about the location or position of something.

Clauses of manner
Common Conjunctions : as, like, the way
Function : These clauses are used to talk about someone's behaviour or the way something is done.
http://en.wikipedia.org/wiki/Adverbial_clause

Definition:
A dependent clause used as an adverb within a sentence to indicate time, place, condition, contrast, concession, reason, purpose, or result. Also known as adverbial clause.
An adverb clause begins with a subordinating conjunction (such as if, when, because, or although) and includes a subject and a predicate.
Observations: The name "adverbial" suggests that adverbial clauses modify verbs; but they modify whole clauses, as shown by the examples [below]. Their other key property is that they are adjuncts, since they are typically optional constituents in sentences. They are traditionally classified according to their meaning, for example adverbial clauses of reason, time, concession, manner or condition, as illustrated below.
a. Reason Because Marianne loved Willoughby, she refused to believe that he had deserted her.
b. Time When Fanny returned, she found Tom Bertram very ill.
c. Concession Although Mr D'Arcy disliked Mrs Bennet he married Elizabeth.
d. Manner Henry changed his plans as the mood took him.
e. Condition If Emma had left Hartfield, Mr Woodhouse would have been unhappy.
http://grammar.about.com/od/ab/g/qdvclterm.htm

Question :
1. What is the meaning of the adverbial clause?
2. How many types of adverbial clause?
3. Describe the type of adverbial clause!
4. Write examples of adverbial clause!
Answer :
1. A dependent clause used as an adverb within a sentence to indicate time, place, condition, contrast, concession, reason, purpose, or result. Also known as adverbial clause. An adverb clause begins with a subordinating conjunction (such as if, when, because, or although) and includes a subject and a predicate.
2. 8 types
3. Kinds of adverbial clause

• Time clauses
Common Conjunctions : when, before, after, since, while, as, as long as, until,till, etc. (conjunctions that answer the question "when?"); hardly, scarcely, no sooner, etc.
Function : These clauses are used to say when something happens by referring to a period of time or to another event.

• Conditional clauses
Common Conjunctions : if, unless, lest
Function : These clauses are used to talk about a possible or counterfactual situation and its consequences.

• Purpose clauses
Common Conjunctions : in order to, so that, in order that
Function : These clauses are used to indicate the purpose of an action.

• Reason clauses
Common Conjunctions : because, since, as, given
Function : These clauses are used to indicate the reason for something.

• Result clauses
Common Conjunctions : so...that Function : These clauses are used to indicate the result of something.

• Concessive clauses
Common Conjunctions : although, though, while
Function : These clauses are used to make two statements, one of which contrasts with the other or makes it seem surprising.

• Place clauses
Common Conjunctions : where, wherever, anywhere, everywhere, etc. (conjunctions that answer the question "where?")
Function : These clauses are used to talk about the location or position of something.

• Clauses of manner
Common Conjunctions : as, like, the way
Function : These clauses are used to talk about someone's behaviour or the way something is done
4. -We left after the speeches ended. (adverbial clause)
-We left after the end of the speeches. (adverbial prepositional phrase) Contrast adverbial clauses with adverbial phrases, which do not contain a clause.

-I like to fly kites for fun. Adverbial clauses modify verbs, adjectives or other adverbs. For example:

-Hardly had I reached the station when the train started to leave the platform.
The adverbial clause in this sentence is "when the train started to leave the platform" because it is a subordinate clause and because it has the trigger word (subordinate conjunction) "when".

Selasa, 10 Januari 2012

Manusia dan kegelisahan

Kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan,dilanda dengan kekhawatiran yang dalam,merasa takut juga.
Umumnya seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang yang melihatnya. Gelisah umum sekali dirasakan oleh orang-orang. Bermacam-macam hal yg dapat membuat orang gelisah. Yaitu bisa masalah dalam pekerjaan,karier,percintaan,ekonomi,dan masih banyak yg lainnya. Sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain. mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.karena dengan kita mendekatkan diri kepada tuhan ,akan dapat mempermudah langkah kita dan hati akan tenang,karena selalu ingat dengan namanya. Dengan berserah diri kepada-Nya kita akan merasa nyaman dan lega,dan jalan keluar masaalahnya pun bisa ditemui. Karena yang tahu masalah penyebab kegelisahan tersebut hanyalah diri kita sendiri dan Allah swt.
Seseorang jika merasa gelisah akan membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun.
Macam-Macam Kegelisahan :
a. Kegelisahan Negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.
b. Kegelisahan Positif
Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.

Manusia dan Harapan


Manusia dan harapan adalah suatu ungkapan yang cocok untuk manusia yang penuh dengan harapan, tentunya setiap orang memiliki harapan yang ingin digapai,setiap orang kan berbeda-beda ,tergantung dari orang itu sendiri. Jadi orang yang tinggi harapannya maka akan sulit untuk menggapainya tentunya dibutuhkan perjuangan keras untuk menggapainya. Usaha juga harus diimbangi dengan doa .
Harapan ialah sesuatu yang diinginkan oleh manusia ,yang diangan-angankan atau dikhayalkan agar bisa menjadi kenyataan sesuai dengan yg diimpikannya. Harapan juga belum tentu tercapai,jika kita menggapainya dengan sungguh-sungguh maka harapan itu baru tercapai.
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk.
Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud. Agar harapan tersebut bisa terwujud sesuai dengan yg kita mau,maka butuh usaha yang giat dan keras untuk mewujudkannya dan juga diiringi dengan doa serta selanjutnya serahkan pada yang kuasa untuk mendapatkan hasilnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya berharap jadi orang sukses,tentunya itu didambakan semua orang. Butuh usaha keras untuk mendapatkan itu,dan jika sudah tercapai,orang itu juga tidak akan membiarkan apa yang ia capai dengan susah payah hilang begitu saja atau hancur.