Senin, 07 Juli 2014

RINGKASAN FILM MARMUT MERAH JAMBU


Marmut merah jambu merupakan film yang menceritakan kehidupan pribadi dari kisah percintaan Raditya Dika. Hanya saja, berbeda dari film sebelumnya, Marmut Merah Jambu tidak memberatkan seluruh isian penceritaan dengan asmara penuh duka lara tetapi juga mengupas tentang pertemanan, keluarga, dan sedikit memberikan sentuhan misteri ke dalamnya. Inilah yang menjadikan film terasa lebih mengikat. Menariknya lagi, Dika turut menyemprotkan aroma nostalgia SMA dalam Marmut Merah Jambu yang akan membuat penonton manapun (yang telah melewati masa-masa ini) membongkar setumpuk kenangan yang tersimpan indah (maupun pahit) di ingatan.  Saat gadis yang dulu ditaksirnya saat SMA, Ina, hendak melangsungkan pernikahan, Dika (Raditya Dika) pun mengunjungi rumahnya dengan maksud memberi ucapan selamat sekaligus perpisahan. Tak bertemu secara langsung dengan Ina, Dika justru disambut oleh Bapak Ina (Tio Pakusadewo) yang membuat Dika mengilas balik masa lalunya untuk menceritakan awal mula perjumpaannya dengan Ina. Semuanya dia ceritakan kepada Bapak Ina. Masa SMA dari Dika (Christoffer Nelwan) yang mengenaskan bersama dengan sang sahabat, Bertus (Julian Liberty), keduanya tergabung ke dalam kelompok siswa terbuang. Keberadaan mereka di sekolah nyaris tak terdeteksi. Termotivasi untuk menjadi populer dan mendapat pengakuan, Dika dan Bertus pun menciptakan grup detektif, berbagai masalah yang terjadi dalam sekolah mulai mereka pecahkan,tetapi semuanya tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari Cindy (Sonya Pandarmawan). Cindy yang tadinya merasa aneh dengan melihat kelakuan mereka akhirnya bergabung dengan grup detektif yang dibuat oleh Dika dan Bertus. Seolah tanpa kesulitan berarti, ketiganya mampu memecahkan beragam kasus di sekolah yang berdampak pada terangkatnya status sosial mereka. Ada salah satu kasus yang mereka tangani yakni kasus ancaman terhadap kepala sekolah, Dika yang semakin hari kesal melihat kedekatan Ina dengan Michael (Axel Matthew Thomas) cowok popular disekolahnya berniat untuk menjatuhkan Michael dan berharap Michael dikeluarkan dari sekolah. Tetapi Dika tak  punya cukup bukti untuk menjatuhkan Michael. Pada akhirnya kasus tersebut tidak ada yang bisa pecahkan. Bertus Ternyata Bertus dan Cindy pun menyadari misi utama Dika menciptakan grup detektif ini.
Dika memang sengaja membuat grup detektif ini dengan tujuan menjadi popular dikalangan sekolah dan menjadi semakin mudah untuk mendekati Ina. Ternyata tanpa disadari keegoisan  Dika untuk mencapai hal tersebut membuat Bertus dan Cindy kecewa. Persahabatan mereka pun pecah dan grup detektif mereka bubar. Namun dengan bantuan ayah Dika (Bucek) Dika dan Bertus kembali akur. Setelah itu mereka kerumah Cindy untuk meminta maaf. Persahabatan mereka kembali seperti semula. Dan pada saat itu Cindy mempunyai rencana untuk mengajak Dika ke acara ulang tahun Ina untuk mengungkapkan perasaannya. Namun setelah sampai dirumah Ina, Dika melihat bahwa memang Ina cocok dengan Michael, dan Dika pun merelakan Ina bahagia bersama Michael. Dan masa SMA pun berlalu, Dika dan teman-temannya mempunyai tujuan masing-masing, mereka tidak bersama-sama lagi. Namun Dika ingat kasus ancaman terhadap kepala sekolah,lalu Dika menelpon Bertus sahabat SMA nya. Bertus dan Dika kembali ke sekolah mereka dahulu. Dan Dika baru menyadari bahwa ternyata terdapat pesan pada tulisan didinding itu,ternyata bukan ancaman untuk kepala sekolah, melainkan pesan Cindy untuk Dika. Ternyata Cindy telah menyukai Dika semenjak SMA. Tetapi Dika tidak sadar pada waktu itu. Waktu pun berlalu, Dika yang diundang ke acara pernikahan Ina pun datang dan Dika berharap bertemu dengan Cindy. Akhirnya Dika pada saat itu dipertemukan oleh Cindy, dan dia menceritakan apa yang sudah dia ketahui tentang perasaan Cindy padanya. Ternyata sampai saat ini Cindy masih menyim;pan perasaannya pada Dika. Benar memang cinta tak kemana-mana. Orang yang selama ini dianggap sahabat baiknya ternyata menyimpan rasa padanya. Bertahun-tahun Cindy menyimpan rasa akhirnya Dika mengetahuinya juga. Dika juga membuat kutipan seperti berikut :

“ Cinta itu kayak marmut lucu warna merah jambu yang berjalan di sebuah roda seolah berjalan jauh tapi gak kemana-mana dan gak tahu kapan berhenti “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar