Judul: Marmut Merah Jambu (2014)
Produksi: Star Vision
Sutradara: Raditya Dika
Penulis Naskah: Raditya Dika
Jenis Film: Drama – Komedi
Durasi Film : 91 menit
Pemain: Raditya Dika, Christoffer Nelwan, Franda,
Sonya Pandarmawan, Mohammed Kamga, Julian Liberty, Tio Pakusadewo, Bucek,
Anjani Dina, Axel Matthew Thomas, Jajang C Noer, Mc Danny
SINOPSIS
Suatu hari Dika bertemu denganBapak dari Ina
Mangunkusumo, cinta pertamanya di SMA. Kepada Bapak Ina, Dika menceritakan
tentang usahanya di SMA membuat grup detektif untuk menarik perhatian Ina,
bersama Bertus, temannya yang sama-sama anak terbuang di sekolah.Dika juga bercerita tentang persahabatannya dengan cewek unik bernama Cindy di SMA. Lalu, seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia sadar: ada kasus di masa lalunya yang belum selesai hingga dia dewasa. Seiring dia berusaha memecahkannya, seiring itu pula dia bertanya, benarkah cinta pertama enggak kemana-mana?
REVIEW
Marmut Merah Jambu diangkat dari buku yang ditulis
Raditya Dika dengan judul sama. Berbeda dengan film-film sebelumnya, marmut
merah jambu menurut saya merupakan film yang paling lucu, segar dan pas dalam
segi jalan cerita. Marmut Merah Jambu yang diambil dari cerita 3 bab dari versi
bukunya, tetap mengalir dengan apa adanya.Dari poster film yang kita lihat, ada
Dika besar yang diperanin oleh Raditya Dika dan Dika kecil yang diperankan oleh
Christoffer Nelwan sedang duduk berlawanan. Yang bikin seru adalah nama-nama
para pemain dibikin silang. Misalnya nama Raditya Dika di bagian gambarnya
Christoffer Nelwan dan begitu juga sebaliknya. Sederhana tapi menarik. Warna
pastelnya juga memberikan kesan lembut dan mewakili Marmut Merah Jambu banget.
Manisnya cerita film pun tersampaikan dalam poster.
Faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap segarnya
Marmut Merah Jambu disamping tatanan skripnya yang bagus adalah pemilihan cast atau
pemain yang tepat. Dalam hal ini, Dika tak menanggung beban sendirian dalam menjalankan
cerita. Dia mendapat bantuan dari Christoffer Nelwan, Julian Liberty, Sonya
Pandarmawan (mantan personil JKT48), serta Tio Pakusadewo yang masing-masing menyuguhkan
performa yang menawan. Trio remaja Christoffer-Julian-Sonya mampu menunjukkan
chemistry yang terasa begitu padu, meyakinkan, dan lucu. Bahkan saat ketiganya
sedang tidak bersama, mereka berhasil tampil secara santai, seolah tanpa beban,
dan lepas. Kejenakaan yang dimiliki oleh karakter yang mereka perankan pun
tersalurkan dengan cara yang begitu natural, tanpa pernah terlihat bersusah
payah agar terkesan lucu, terutama untuk Christoffer Nelwan dan Julian Liberty
(yang begitu mencuri perhatian di setiap kemunculannya).
Maka tidak mengherankan Marmut Merah Jambu terasa
lebih superior dan memiliki greget ketimbang film-film Dika yang terdahulu. Ada
kejenakaan dan kehangatan yang ditimbulkan saat film menyoroti persahabatan
Dika bersama sahabat-sahabatnya di SMA, ada rasa manis saat sisi romansa dari
film timbul menyeruak, dan ada rasa-rasa penasaran saat sebuah kasus dilempar
kepada grup detektif untuk dipecahkan, yang lantas dipersatukan oleh Dika
dengan lancar menggunakan ramuan yang tepat. Scene yang efisien dan nggak boros
kalimat, bikin film ini padat dan nggak berasa kalau uda mau habis. Alhasil,
Marmut Merah Jambu pun tampil sebagai sebuah tontonan yang lucu dan memeriahkan
isi bioskop yang diwarnai tawa para penonton. Penggemar berat Dika terpuaskan,
sementara mereka yang berasal dari barisan bukan penggemar akan tetap mampu
menikmatinya.
The best place to play online game of money, you can win
BalasHapusThe best place 007카지노사이트 to play online game of money, you can win more money online. Download Here. How does a slot machine work? online slots pay for fun or at games, as they would pay 우리카지노 for