Senin, 07 Juli 2014

RESENSI FILM MARMUT MERAH JAMBU




Judul: Marmut Merah Jambu (2014)
Produksi: Star Vision
Sutradara: Raditya Dika
Penulis Naskah: Raditya Dika
Jenis Film: Drama – Komedi
Durasi Film : 91 menit
Pemain: Raditya Dika, Christoffer Nelwan, Franda, Sonya Pandarmawan, Mohammed Kamga, Julian Liberty, Tio Pakusadewo, Bucek, Anjani Dina, Axel Matthew Thomas, Jajang C Noer, Mc Danny

SINOPSIS
Suatu hari Dika bertemu denganBapak dari Ina Mangunkusumo, cinta pertamanya di SMA. Kepada Bapak Ina, Dika menceritakan tentang usahanya di SMA membuat grup detektif untuk menarik perhatian Ina, bersama Bertus, temannya yang sama-sama anak terbuang di sekolah.
Dika juga bercerita tentang persahabatannya dengan cewek unik bernama Cindy di SMA. Lalu, seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia sadar: ada kasus di masa lalunya yang belum selesai hingga dia dewasa. Seiring dia berusaha memecahkannya, seiring itu pula dia bertanya, benarkah cinta pertama enggak kemana-mana?

REVIEW
Marmut Merah Jambu diangkat dari buku yang ditulis Raditya Dika dengan judul sama. Berbeda dengan film-film sebelumnya, marmut merah jambu menurut saya merupakan film yang paling lucu, segar dan pas dalam segi jalan cerita. Marmut Merah Jambu yang diambil dari cerita 3 bab dari versi bukunya, tetap mengalir dengan apa adanya.Dari poster film yang kita lihat, ada Dika besar yang diperanin oleh Raditya Dika dan Dika kecil yang diperankan oleh Christoffer Nelwan sedang duduk berlawanan. Yang bikin seru adalah nama-nama para pemain dibikin silang. Misalnya nama Raditya Dika di bagian gambarnya Christoffer Nelwan dan begitu juga sebaliknya. Sederhana tapi menarik. Warna pastelnya juga memberikan kesan lembut dan mewakili Marmut Merah Jambu banget. Manisnya cerita film pun tersampaikan dalam poster.
Faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap segarnya Marmut Merah Jambu disamping tatanan skripnya yang bagus adalah pemilihan cast atau pemain yang tepat. Dalam hal ini, Dika tak menanggung beban sendirian dalam menjalankan cerita. Dia mendapat bantuan dari Christoffer Nelwan, Julian Liberty, Sonya Pandarmawan (mantan personil JKT48), serta Tio Pakusadewo yang masing-masing menyuguhkan performa yang menawan. Trio remaja Christoffer-Julian-Sonya mampu menunjukkan chemistry yang terasa begitu padu, meyakinkan, dan lucu. Bahkan saat ketiganya sedang tidak bersama, mereka berhasil tampil secara santai, seolah tanpa beban, dan lepas. Kejenakaan yang dimiliki oleh karakter yang mereka perankan pun tersalurkan dengan cara yang begitu natural, tanpa pernah terlihat bersusah payah agar terkesan lucu, terutama untuk Christoffer Nelwan dan Julian Liberty (yang begitu mencuri perhatian di setiap kemunculannya).
Maka tidak mengherankan Marmut Merah Jambu terasa lebih superior dan memiliki greget ketimbang film-film Dika yang terdahulu. Ada kejenakaan dan kehangatan yang ditimbulkan saat film menyoroti persahabatan Dika bersama sahabat-sahabatnya di SMA, ada rasa manis saat sisi romansa dari film timbul menyeruak, dan ada rasa-rasa penasaran saat sebuah kasus dilempar kepada grup detektif untuk dipecahkan, yang lantas dipersatukan oleh Dika dengan lancar menggunakan ramuan yang tepat. Scene yang efisien dan nggak boros kalimat, bikin film ini padat dan nggak berasa kalau uda mau habis. Alhasil, Marmut Merah Jambu pun tampil sebagai sebuah tontonan yang lucu dan memeriahkan isi bioskop yang diwarnai tawa para penonton. Penggemar berat Dika terpuaskan, sementara mereka yang berasal dari barisan bukan penggemar akan tetap mampu menikmatinya.  

1 komentar:

  1. The best place to play online game of money, you can win
    The best place 007카지노사이트 to play online game of money, you can win more money online. Download Here. How does a slot machine work? online slots pay for fun or at games, as they would pay 우리카지노 for

    BalasHapus