Rabu, 23 April 2014

Teori Perbedaan Karangan

Pengertian karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui tulisan yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya. Artinya segala ide, gagasan, pikiran yang ada pada penulis disampaikan dengan bahasa yang terpola dan teratur. Penulis harus menguasai bahasa yang digunakan untuk menulis. Misalnya, ia menulis dalam bahasa Indonesia, ia harus menguasai bahasa Indonesia dan mampu menggunakannya dengan baik dan benar. Seseorang dapat dikatakan terampil menulis, jika tujuan penulisannya sama dengan yang dipahami oleh pembaca.

Ada tiga komponen yang tergabung dalam kegiatan menulis, yaitu :
1.      Penguasaan bahasa tulis yang akan berfungsi sebagai media tulisan
2.      Penguasaan isi karangan sesuai dengan topic yang akan ditulis
3.      Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan

Ciri-Ciri Karangan yang Baik :
Karangan memiliki ciri-ciri yang bisa mengidentifikasikan  bahwa karangan tersebut dapat dikatakan baik.
Menurut  Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca.
Dibawah ini terdapat beberapa persamaan ciri karangan yang baik, yaitu :
a. Jelas
Kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.
b. Kesatuan dan Organisasi
Kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun secara urut dan logis.
c. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal koefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua koefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.
d. Pemakaian  bahasa yang dapat diterima
Pemakaian bahasa yang dapat diterima akan sangat mempengaruhi tingkat kejelasan suatu karangan. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah-kaidah lain yang relevan.

Tujuan Mengarang :
Tujuan penulisan menurut Syafie’ie (1988 : 51-52), tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Mengubah keyakinan pembaca
2.      Menanamkan pemahaman sesuatu  terhadap pembaca
3.      Merangsang proses berpikir pembaca
4.      Menyenangkan atau menghibur pembaca
5.      Memberitahu pembaca
6.      Memotivasi pembaca

Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149). Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk karangan itu menjadi karangan yang teratur dan sistematis. Susunan-susunan tersebut dapat dikatakan sebagai kerangka karangan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun karangan tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan dan menyangkut pada permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal isi karangan yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan bahan
Sebelum menulis diperlukan bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
4. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka ini merupakan catatan kecil
yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan:
a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan:
a. Mencatat gagasan
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
e. Mengembangkan kerangka karangan

Karangan berdasarkan penyajiannya :
1. Karangan Narasi
Menceritakan suatu peristiwa /kejadian, ada tokoh alur dan suasana. Contoh jenis karangan ini adalah biografi, kisah, roman, novel, dan cerpen.
2. Karangan argumentasi
Pendapat atau ide untuk membuktikan kebenaran, adanya kesimpulan. Contoh jenis karangan ini adalah kampanye pemilihan umum, tulisan-tulisan tentang alasan pengangkatan, pemberitahuan, dan pengangkatan seseorang.
3. Karangan eksposisi
Memaparkan atau merinci informasi data dan fakta diakhir paragraf penegasan. Contoh karangan jenis ini adalah artikel-artikel dalam surat kabar atau majalah dan tulisan-tulisan ilmiah.
4. Karangan persuasi
Mengajak dan mempengaruhi pembaca. Contoh jenis karangan ini adalah uraian tentang penawaran jenis obat, kosmetik, atau jenis produk lain.

Adapun 3 jenis karangan non ilmiah, semi ilmiah dan ilmiah ;
1. Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagai berikut.
2. Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
3. Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
• Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
• Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
• Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
• Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
• Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis tang terinci.

Sumber :
-          id.wikipedia.org/wiki/Karangan
-          http://anggerip.blogspot.com/2013/04/pengertian-karangan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar