Kelas social mengacu pada pengelompokan orang yang
sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di pasar. Kelompok
status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup dikalangan
masing-masing kelas dan juga estimasi social yang positif atau negative
mengenai kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas.
Max Weber dan Karl Marx, yang dapat dianggap sebagai
bapak teori kelas social, menjelaskan perbedaan tesebut:
Melalui penyederhanaan yang
terkesan berlebihan, orang dapat berkata bahwa “kelas” di stratifikasikan
menurut hubungan mereka di dalam produksi dan perolehan barang, sedangkan
“kelompok status” distratifikasikan” menurut prinsip konsumsi barang yang mereka
gambarkan dengan “gaya hidup” special.
System kelas dan status social ada di dunia. Di
inggris dan negara eropa , konsep itu begitu penting untuk mengetahui prilaku
konsumen. Merek dan toko juga mempunyai kedudukan.
Penempatan kelas social diilustrasiakan oleh bir,
suatu produk yang banyak dibeli oleh kelas menengah kebawah, berlawanan
dengan anggur.
Status social dapat dibedakan dua macam menurut proses
perkembangannya:
1.Status
yang diperoleh atas dasar keturunan.Pada umumnya status ini banyak dijumpai
pada masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup misalnya masyarakat feudal
tau masyarakat menganut faham rasialisme.
2.Status
yang diperoleh atas dasar usahayang disengaja,status ini dalam perolehannya
berbeda dengan status dasar kelahiran kodrat atau keturunan. Status ini lebih
bersifat terbuka. Individu dan anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan
kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuan
sendiri.Sembilan variable sebagai yang paling penting di dalam arus
sosiologis dan penelitian lain yang berkenaan dengan kelas social.
Kesembilan variable ini diidentifikasi di dalam
sintesis yang eberpengaruh dari penelitian kelas social oleh Gilbert dan
Kahl, yang dikelompokkan dengan cara berikut ini:
1.Variable ekonomi
Pekerjaan,pendapatan,dan
kekayaan mempunyai kepentingan kritis karena apa yang orang kerjakan tidak
hanya menentukan berapa banyak yang harus dibelanjakan oleh keluarga, tetapi
juga sangat penting dalam menentukan kehormatan yang diberikan kepada
anggota keluarga.
2.Variable interaksi
Prestise
pribadi, asosiasi, dan sosialisasi adalah inti dari kelas social. Orang yang
mempunyai prestos tinggi bila orang lain mempunyai sikap respek atau hormat
kepada mereka.
-Pestis
adalah sentiment di dalam pikiran orang yang mungkin tidak selalu
mengetahui bahwa hal itu ada disana.
-Asosiasi
adalah veriabel yang berkenaan dengan hubungan sehari-hari. Orang mempunyai
hubungan yang erat dengan orang yang suka dengan hal-hal yang sama seperti yang
mereka kerjakan,dengan cara yang sama, dan dengan siapa mereka merasa
bahagia.
-Sosialisasi
adalah proses individu belajar keterampilan, sikap dan kebiasaan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat.
3.Variable politik
Kekuasaan,
kesadaran kelas, dan mobilitas adalah penting untuk mengerti aspek politik dari
system stratifikasi.
Kekuasaan adalah potensi individu atau kelompok untuk
menjalankan kehendak mereka atas orang lain. Kesadaran kelas mengacu pada
ingkat dimana orang di dalam suatu kelas social sadar akan diri mereka sebagai
kelompok tersendiri dengan kepentingan politik dan ekonomi bersama.Mobilitas
dan suksesi adalah konsep kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau
instabilitas system stratifikasi.
PERBEDAAN ANTARA KELAS
SOSIAL DENGAN STATUS SOSIAL
KELAS SOSIAL
Class system adalah penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat, artinya
semua keluarga dan orang yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan
diakui oleh masyarakat umum.
Dengan demikian pengertian kelas adalah paralel dengan
pengertian lapisan tanpa membedakan apakah dasar lapisan itu faktor uang,
tanah, kekuasaan, atau dasar lainnya. Adapun yang meggunakan istilah kelas
hanya untuk lapisan yang berdasarkan unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang
berdasarkan atau kehormatan dinamakan kedudukan (status group ).
STATUS SOSIAL
Kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan
(status), dengan kedudukan social (social status). Kedudukan diartikan sebagai
tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok social. Kedudukan social
adalah tempat seseorang, secara umum dalam masyarakatnya sehubungan
dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisnya, dan
hak-haknya serta kewijiban-kewajibannya.
Masyarakat pada umunya mengembangjan dua macam
kedudukan, yaitu:
1.Ascribe
status
Yaitu
kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan
rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.
2.Achieved
status
Adalah
kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Akan
tetapi bersifat terbuka bagi siapapun tergantung dari kemampuan masing-masing
dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.
PEMILIKAN
Pemilikan adalah symbol keangotaan kelas tidak hanya
jumlah pemilikannya, tetapi sifat pilihan yang dibuat.
DINAMIKA KELAS SOSIAL
Perilaku kelas sosial dinamis kerna mencerminkan
lingkungan yang berubah. Dinamika kelas social mencerminkan perbedaan kelas
antara kelas middle-up and
middle-down. Sehingga terlihat jelas sekali mencoloknya.
SOCIAL MOBILITY DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP
MARKET
Mobilitas social adalah suatu gerakan dalm struktur
social yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok social.
Tipe
gerak social yaitu:
a.Gerak
social vertikal
gerak
social vertikal merupakan suatu perpindahan individu atau objek dari suatu
kedudukan social ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.
Gerak
social vertical sesuai dengan aranhnya dibedakan menjadi dua lagi:
1) Gerak
social vertical naik
Terdapat
dua bentuk utama yaitu:
Masuknya
individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih
tinggi.
Pembentukan
suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi
dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
2)Gerak
social vertical turun
Terdapat
dua bentuk utama diantaranya:
Turunnya
kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
Turunnya
derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu
kesatuan.
b.Gerak
social horizontal
Gerak
social horizontalmerupakan suatu
perpindahan individu atau objek social dari suatu kedudukan social ke kedudukan
lainnya yang sederajat.
KLASIFIKASI GEODEMOGRAFI DAN MANFAATNYA BAGI PEMASAR
Segmentasi Pasar: Tindakan membagi sebuah pasar
kedalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang diperkirakan membutuhkan
produk. Dalam hal ini perusahaan mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk
membagi pasar menjadi segmen-segmen, mengembangkan segmen pasar yang
menguntungkan, dan mengevaluasi daya tariknya
Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat
bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan,
selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
Variabel demografis terdiri atas kerakteristik seperti
usia, penghasilan, dan etnis. Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari
karakteristik demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis.
Perusahaan riset pemasaran telah mengembangkan sistem klasifikasi, atau
clustering yang mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang berbeda.
Penetapan Sasaran Berdasarkan geodemografis
Kata geodemografis adalah gabungan dari kata geografi
dan demografi, yang secara indah mendeskripsikan targeting dalam bentuk ini.
Dasar pemikiran yang menjadi landasan geodemographic targeting adalah bahwa
orang-orang yang menetap di area yang sama, misalnya bertetangga atau dalam
satu zona kode area, juga memiliki persamaan dalam demografi dan gaya hidup.
Beberapa perusahaan mengembangkan layanan yang menghilangkan batas area
geografis ke dalam common group, atau cluster, di mana terdapat orang-orang
dengan karakteristik demografis serta gaya hidup yang sama.
PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS
SOSIAL
Prosedur untuk pangsa pasar mencakupi langkah-langkah
berikut:
1. Identifikasi
pemakaian kelas social dari produk.
2. Perbandingan
variable kelas social untuk pemangsaan dangan variable lain (pendapatan,
siklus hidup, dsb)
3. Deskripsi
karakteristik kelas social yang diidentifikasi di dalam target pasar.
4. Perkembangan
program pemasaran untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang
didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas social.
Pangsa
pasar kelas social dideskripsikan dengan dua jenis variable:
1.Informasi
profil umum
2.Informasi
spesifikasi produk
Analisis
pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi memungkinkan seseorang
pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cocok dengan
karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini akan mencakupi sifat produk, strategi
media, strategi kreatif, saluran distribusi, dan penetapan harga.
PENGENALAN
KEBUTUHAN DAN KRITERIA EVALUASI
Kriteria
evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen,
memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat
konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan
atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang
lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk
(Kotler, 2005).Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang
digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif
dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang
konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga,
merek, negara asal (country of origin) dan juga aspek hedonik seperti gengsi,
kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa kriteria eveluasi yang umum
adalah:
1.
Harga
Harga
menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang
murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak
bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indikator kualitas. Oleh
karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2.
Nama Merek
Merek
terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek
merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit
menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah
memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3.
Negara asal
Negara
dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan
konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin
sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari Japan. Sementara,
untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal
tak teragukan.
4.
Saliensi kriteria evaluasi
Konsep
saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya
untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk
mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting,
tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok yang
benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
PROSES
PENCARIAAN
Jumlah
dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas
sosial terendah, mempunyai sumber informasi terbatas, dan mereka kurang
beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan didalam masyarakat
urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas pekerja kerap
mengandalakn kerabat atau teman dekat untuk informasi mengenai kepuasan
konsumsi. Konsumen kelas menengah lebih percaya pada informasi yang diperoleh
dari media dan secara aktif terlibat dalam pencarian exsternal dari media
tersebut. Semakin tinggi tingkat sosial, semakin besar akses kedalam informasi
media.
BAHASA
SOSIAL
Pola
bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial mereka. Didalam
seperangkat exsperimen, kelas sosial responden lebih dahulu diukur sebelum
mereka diminta untuk membuat rekaman, fabel, selama 40 detik.
Pentingnya
bahasa dapat dimengerti melalui analisis teks yang digunakan didalam iklan.
Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac menggunakan kata-kata yang lebih
panjang,eufemisme yang lebih sedikit dan lebih banyak bahasa abstrak.Iklan
mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak tentang sifat fisik,menekankan
gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan menggunakan bahasa slang atau
bahasa jalanan.
PROSES
PEMBELIAN
Dalam
proses pembelian, konsumen akan melalui sebuah proses, yaitu :
1) Menganalisa keinginan dan kebutuhan
2) Menilai beberapa sumber
3) Menetapkan tujuan pembelian
4) Mengidentifikasi alternative pembelian
5) Mengambil keputusan untuk membeli
6) Perilaku sesudah pembelian
Berikut
adalah tahapan-tahapan pembelian sebagai berikut :
1.Tahap
pertama adalah Kesadaran akan kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang
konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat
dilakukan bila dia membeli barang tertentu dan barang tertentu tersebut
tersedia di pasar.
2.Tahap
kedua, seorang Konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang
produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk
tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari
perusahaan.
3.Tahap
ketiga, maka seorang Konsumen akan merasa suka dan butuh terhadap produk itu
secara umum.
4.Tahap
keempat adalah preferensi. “Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk
B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu.” Ini
adalah preferensi. Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan
kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah
mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain.
5.Tahap
kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan
pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang
baik dari penjual /salesman dan memutuskan untuk membeli.
6.Tahapan
keenam akhirnya konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang
telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda.
METODE
PENELITIAN PEMASARAN UNTUK MENGUKUR KELAS SOSIAL
Para
peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai variabel bebas untuk
menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat akan sesuatu.Metode
objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai
dari variabel yang distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu
pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan
barang.
Nilai-nilai
yang di tetapkan dalam satu dari dua cara.Satu metode menggunakan survei
terhadap orang yang diminta untuk meningkatkan prestise orang-orang dalam
berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti
peningkatan pendidikan rata-rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.
SUMBER
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar